Tampilkan postingan dengan label Fenomena. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fenomena. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Maret 2018

Ini Dia 12 Tempat Destinasi di Jakarta Utara yang wajib di kunjungi

Logo 12 Jalur Destinasi




1. Taman Suaka Margasatwa Muara Angke

Siapa sangka di Jakarta Utara ada hutan, meskipun bukan hutan sungguhan, tapi ternyata Muara Angke menjadi satu-satunya lokasi di Jakarta yang memiliki hutan. Meskipun Muara Angke merupakan kawasan yang terletak di pesisir Teluk Jakarta  yang kondisi cuacanya senantiasa panas belum lagi dihimpit oleh  perumahan mewah Pantai Indah Kapuk dan Pluit. Namun kini Hutan Muara Angke menjadi hijau dan hidup pula di dalamnya berbagai margasatwa pesisir, menjadikan Taman Suaka Margasatwa Muara Angke  salah satu tujuan wisata pesisir di Jakarta Utara  yang jarang bahkan tidak ditemui oleh  wisatawan di Jakarta saat ini.

Sambil berjalan di atas   jembatan dari kayu ( board walk ) yang panjangnya sekitar 843 meter  dengan ketinggian kira-kira 20 meter dari permukaan tanah, kita bisa mengitari hamparan hutan bakau sambil melihat-lihat pemandangan yang sangat indah dan  menyejukan. Belum lagi pemandangan yang jarang kita temui di Jakarta yaitu satwa liar seperti monyet - monyet yang bermain bebas berkeliaran di salah satu spotnya serta burung - burung pantai yang jumlahnya diperkirakan 74 jenis yang terbang kian kemari dari satu pohon ke pohon yang lainnya semua itu menambah indah pemandangan di Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini.


Sebagaimana layaknya hutan bakau ( pantai ) di kawasan ini juga ada ular sanca ( piton ), biawak, ular cobra, dan kera ekor panjang. Puas  jalan-jalan berkeliling hutan,kita bisa  mengarungi Sungai Muara Angke sekaligus menuju Pulau Burung yang berada tidak jauh dari Hutan Angke.





2. Sentra Perikanan Muara Angke

PUJASERI adalah tempat atau lokasi Pusat Jajan Serba Ikan  yang terdapat di Muara Angke, pada hari libur atau hari - hari biasa dikunjungi oleh penikmat seafood ( makanan hasil laut ), karena Muara Angke merupakan salah satu Pusat Pemasaran Ikan yang ada di Jakarta Utara selain Muara Baru dan Pasar Ikan.Kita dapat menikmati berbagai makanan hasil laut langsung dari nelayan, tentunya dengan harga yang relatif murah.



3. Kawasan Sunda Kelapa
Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan salah satu tujuan wisata pesisir. Di Pelabuhan inilah pertama kalinya nPasukan Pangeran Jayakarta mendarat , lokasinya  tidak jauh dari kawasan wisata Kota Tua. Sebagaimana layaknya Pelabuhan,pemandangan kapal-kapal kayu (Pinisi) yang berlabuh di  dermaga Pelabuhan  menjadi pemandangan tersendiri, tampak indah memang. Meskipun cuaca di Pelabuhan Sunda Kelapa ini cukup panas, setiap harinyanya banyak para juru foto yang mengabadikan moment tertentu di lokasi wisata ini.  




 






4. Masjid Luar Batang

Masjid Luar Batang adalah obyek wisata pesisir dalam bentuk religi. masjid ini berada di belakang Gedung Museum Bahari.Masjid ini didirikan oleh  Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus yang wafat pada masa penjajahan Belanda dan Beliu dimakamkan di Masjid Luar Batang ini, sehingga sampai saat ini Masjid Luar Batang tidak pernah sepi dari para penziarah.Terlebih lagi pada Malam Jum'at atau Malam - Malam tertentu para penziarah tidak saja berasal dari Jakarta , tetapi dari luar Jakarta pun datang berziarah ke Makam Sang Habib bahkan dari mancanegara.
 
5. Sentra Belanja Mangga Dua

Pusat  Perbelanjaan grosir Mangga Dua  pada mulanya dikenal dengan nama Pasar Pagi Mangga Dua. Pasar Pagi Mangga Dua ini sudah dikenal sejak tahun 1741. Seiring perkembangan zaman Pusat Grosir Mangga Dua ini menjadi terkenal hingga Mancanegara. Karena biasanya para wisatawan yang berkunjung ke tempat - tempat wisata di Jakarta Utara tidak akan melewat untuk mampir di Mangga Dua ini untuk berburu berbagai macam kebutuhan seperti baju , tas, sepatu bahkan elektronik   yang asli branded sampai dengan yang biasa - biasa saja dengan harga yang relatif murah dan bisa melakukan tawar menawar pula. Wajar saja Kalau Pusat Grosir Mangga Dua ini menjadi salah satu tujuan wisata belanja dari 12 destinasi wisata pesisir Jakarta Utara.

6. Taman Impian Jaya Ancol

Taman Impian Jaya Ancol merupakan lokasi wisata kebanggaan Jakarta Utara. Karena di lokasi wisata ini banyak sekali taman -taman hiburan yang mampuh memuaskan para wisatawan, seperti Dunia Fantasi yang di dalamnya banyak terdapat arena bermain  yang mampuh memacu adrenalin serta panggung - panggung hiburan yang dimeriahkan oleh artis - artis Ibukota juga pertunjukan spektakuler yang bahkan didatangkan dari luar negri yang semua itu adalah untuk memberikan kepuasan para pengunjung.Di Taman Impian Jaya Ancol juga ada wisata pantai dan pertnjukan film 4 dimensi serta wahana bermain es . Belum lagi pertunjukan hewan laut yang pandai seperti lumba-lumba dan kita juga disuguhkan dengan berbagai macam jenis biota laut dalam aquarium raksasa di Sea Word.Itu semua menjadikan Taman Impian Jaya Ancol sebagai andalan destinasi di Jakarta Utara.

7. Bahtera Jaya Ancol
Bahtera Jaya Ancol letaknya tidak jauh dari Taman Impian Jaya Ancol , lebih ke arah Timur. Lokasi ini selain sebagai tempat atau Pusat Pembinaan Olahraga Air juga sebagai tempat wisata pantai. Bahtera Jaya Ancol yang dikenal dengan nama Gelanggang Olahraga Bahtera Jaya Ancol ini menjadi tempat rekreasi pantai untuk umum yang murah.

8. Stasiun Tanjung Priok

Stasiun Tanjung Priok merupakan stasiun tertua yang letaknya berseberangan dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bangunan tua ini  memiliki bentuk bangunan yang hampir mirip dengan bangunan - bangunan yang ada di kota tua. Stasiun Tanjung Priok selain sebagai salah satu dari 12 destinasi wisata pesisir Jakarta Utara juga menjadi salah satu cagar budaya DKI Jakarta. Stasiun Tanjung Priok adalah stasiun termegah di Asia Tenggara pada masanya, stasiun ini memiliki sejarah dalam roda perekonomian Batavia.

Wajar bila Stasiun Tanjung Priok merupakan bagian dari  sejarah Batavia, karena di dalam bangunan tua ini terdapat terowongan rahasia yang konon menembus kebeberapa arah yang pada jaman penjajahan digunakan sebagai  akses jalan rahasia yang konon tembus sampai ke Sunda Kelapa , Stasiun Kota bahkan Istana Negara dan beberapa pulau kecil di Teluk Jakarta.Misteri terowongan bawah tanah di Stasiun Tanjung Priok ini masih menjadi misteri dan belum terpecahkan sampai saat ini. Di Stasiun Tanjung Priok ini juga terdapat losmen - losmen di lantai atasnya sebagai tempat menginap para penumpang pada masa lalu . Kini Losmen - losmen itu tidak lagi berfungsi.

9. Jakarta Islamic Centre

Jakarta Islamic Center yang berdiri diatas lahan bekas lokalisasi terbesar di Jakarta yang dikenal dengan sebutan Kramat Tunggak merupakan   tempat pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta. Jakarta Islamic Center terletak di Jl Kramat Jaya, Tugu Utara, Koja ini adalah bangunan Masjid besar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas . Jakarta Islamic Center merupakan jalur wisata religi selain Masjid Luar Batang dan Masjid Al-Alam Marunda.

10. Kampung Tugu

Kampung Tugu yang berada di Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini di dalamnya terdapat Gereja Portugis tertua di Jakarta. Kampung ini  diperuntukan bagi bekas Mardijkers atau tentara Portugis yang sudah dibebaskan dari tawanan perang. Hingga saat ini keberadaan Kampung Tugu yang dihuni sebagian besar keturunan Portugis tetap dipertahankan sebagai lokasi tujuan wisata di Jakarta Utara. Untuk menarik para wisatawan di Kampung Tugu ini masih bertahan kesenian musik tradisional Portugis yaitu Keroncong Tugu yang sudah dikenal hingga mancanegara.

11. Kampung Marunda

Kampung Marunda identik dengan Masjid Al-Alam Marunda yang konon Masjid ini didirikan dalam waktu satu malam. Masjid Al -Alam Marunda ini merupakan lokasi wisata religi yang terdapat di ujung bagian Timur Kota Jakarta Utara. Tidak jauh berbeda dengan Masjid Luar Batang, Masjid Al-Alam Marunda ini juga kerap dikunjungi para penziarah, baik domestik maupun mancanegara.


Tidak Jauh dari Masjid Al-Alam Marunda terdapat peninggalan  bersejarah yaitu Rumah si Pitung.
Si Pitung adalah tokoh legenda Jakarta yang juga merupakan tokoh yang menentang penjajah Belanda pada jamannya. Tidak berlebihan jika Si Pitung di jadikan icon dari 12 Destinasi Wisata Pesisir Jakarta Utara.

12. Sentra Belanja Kelapa Gading
Selain Pusat Grosir Mangga Dua, di Jakarta Utara terdapat juga kawasan belanja Kelapa Gading yang terkenal dengan berbagai macam kulinner selain wisata belanja. Pusat Kulinner Kelapa Gading akan sangat terlihat ramai dan banyak dikunjungi pada saat Ramadhan, karena berbagai jenis makanan berbuka akan tersedia disini.

Jadi jangan salah sangka, kalau Jakarta Utara itu bukan semata-mata  lokasi atau wilayah yang panas dan gersang, ternyata masih banyak tempat yang perlu dikunjungi untuk membuktikan bahwa Jakarta Utara juga memiliki tempat - tempat wisata yang indah dan bersejarah.

Selamat Datang di jakarta Utara. Jangan lupa kunjungi 12 Destinasi Jalur Wisata Pesisir jakarta Utara.

Minggu, 07 Januari 2018

Potensi Bisnis Kuliner Tradisional di Jakarta dan Sekitarnya

 
Potensi Bisnis Kuliner Tradisional di Jakarta
Aneka menu kuliner khas Indonesia

 

Potensi Bisnis Kuliner Tradisional di Jakarta dan Sekitarnya Masih Menjanjikan 

 

Bisnis kuliner tradisional di Jakarta dan sekitarnya merupakan salah satu peluang bisnis potensial yang bisa dipertimbangkan oleh mereka yang berkeinginan membuka bisnis.

Warga Jakarta yang multikultur dan suku merupakan salah satu alasan mengapa peluang bisnis kuliner tradisional ini menjanjikan.

Post kali ini menghadirkan tema bisnis sebagai sekuel dari post sebelumnya yang bisa dibaca di sini yang tentu saja menurut perkiraan penulis dalam melihat fenomena dan kecendrungan yang ada di ibukota dan sekitarnya tentang bahasan terkait.

Adapun tujuan lain dari post kali ini adalah untuk ikut serta mengkampanyekan kuliner tradisional di tengah berbagai kuliner asing yang ada sebagai salah satu wujud kecintaan kepada tanah air.

Indonesia yang terdiri berbagai suku sangat kaya akan budaya, salah satunya di bidang kuliner yang merupakan produk budaya sebagaimana bahasa sehingga membuat kita semakin bangga sebagai warga negara Indonesia.

Selain berbagai menu kuliner tradisional yang telah banyak dikenal secara luas dan mengglobal seperti rendang, rawon, pempek, soto, sate, nasi uduk dan lain-lain, sebenarnya masih banyak berbagai pilihan menu kuliner lainnya dari setiap suku yang ada yang belum dikenal secara luas tetapi sebenarnya memiliki potensi untuk disukai dan mendatangkan keuntungan material.

Karena walaupun termasuk sebagai kota metropolitan, tipikal dan karakter lidah warga Jakarta dan sekitarnya masih banyak yang menyukai aneka menu kuliner tradisional yang khas. Salah satu contohnya adalah Sop Buntut di Hotel Borobudur yang selalu digandrungi.

Fenomena maraknya pertumbuhan berbagai warung, cafe maupun resto di sejumlah wilayah ibukota akhir-akhir ini yang menyajikan aneka kuliner tradisional merupakan hal yang menggembirakan seperti yang sebagiannya pernah pula dihadirkan dalam blog ini.

Para pengusaha kuliner tersebut dengan jeli melihat peluang ini, namun demikian peluang ini masih tetap terbuka karena umumnya berbagai warung, cafe dan resto tersebut masih banyak yang belum menyajikan aneka kuliner lainnya yang belum dikenal luas dan cenderung mulai langka.

Mengambil salah satu contoh, suku Betawi sendiri memiliki berbagai menu kuliner yang belum dikenal secara luas dan mulai langka seperti Sayur Babanci, Kue Rangi, Kerupuk Mie Kuning dan sebagainya.

Bila menu-menu tersebut dihadirkan dengan kemasan yang menarik dan disajikan dengan baik serta dipublikasikan dengan baik maka menjadi potensi yang cukup besar untuk meraih keuntungan.




image:  cara-erni.com
     

Sabtu, 06 Januari 2018

Salah Satu Bisnis Paling Potensial di Jakarta dan Sekitarnya

 
Salah Satu Bisnis Potensial di Jakarta dan Sekitarnya
Salah satu teman penulis yang membuka usahanya di Pengumben Kebon Jeruk Jakarta Barat

 

Bisnis Motor dan yang Terkait Dengannya: Bisnis-bisnis Potensial di Jakarta dan Sekitarnya

Setelah mengulas sedikit soal bisnis berbasis teknologi informasi yang berguguran dalam satu dekade terakhir di ibukota dan sekitarnya sebagaimana yang bisa dibaca di sini, kini penulis menghadirkan salah satu bisnis potensial yaitu bisnis motor dan yang terkait dengannya.

 

Kebijakan pemerintah untuk mempermudah kredit pemilikan motor pada sekitar satu dekade lalu tak ayal membuat pertumbuhan jumlah kuda besi sangat pesat di ibukota dan sekitarnya.

Hal ini bisa kita lihat dengan jumlah angka digit terakhir di plat-plat motor yang sekarang sudah berjumlah 3 digit selain tentu saja jumlah motor yang lalu-lalang di jalan-jalan ibukota dan sekitarnya.

Kebijakan ini juga telah berimbas positif bagi pelaku bisnis yang berhubungan dengan motor seperti dealer, bengkel, spare parts, helm, jaket, sarung tangan dan banyak lagi hingga aksesorisnya yang menjadi derivatif ceruk bisnis ini. Demikian juga dengan bisnis online seperti portal otomotif dan sebagainya.

Para pelaku bisnis hulu bisnis ini mencakup pabrikan, dealer, spare parts, industri oli hingga para pemilik industri bisnis terkait lainnya yang semakin memiliki peluang lebih besar untuk meraih keuntungan.

Sedangkan para pelaku bisnis hilir bisnis ini adalah para pedagang seperti pedagang spare parts, helm, jaket hingga berbagai aksesoris, mulai dari box hingga sticker yang jumlahnya semakin banyak yang menjadi bahasan utama post kali ini.

Para pedagang ini tidak saja menggelar dagangan mereka di tempat-tempat permanen, tetapi juga kaki lima hingga 'ngendon'   sementara alias mobile, contohnya bisa dilihat di wilayah Pondok Cabe Tangerang Selatan, Ragunan dan beberapa wilayah lainnya.

Disamping itu, perkembangan jumlah motor ini juga membuat banyak pedagang bensin eceran memiliki peluang menenggak untung dengan adanya Pertamini yang kini tersebar hampir di setiap pinggir jalan di seantero ibukota dan sekitarnya.

Kehadiran berbagai klub motor yang dibentuk oleh para pengendara sesuai dengan merek motor dan sebagainya juga telah membuat potensi bisnis ini tetap cerah untuk waktu yang lebih lama lagi.

Jadi menurut penulis, bila kini para pembaca ingin membuka bisnis, maka bisnis yang terkait dengan motor seperti contoh-contoh yang disebutkan di atas bisa dipertimbangkan selain bisnis kuliner, pendidikan dan lain-lainnya.



Image: Pribadi

Jumat, 05 Januari 2018

Warung-warung Kopi 'Zaman Now'

Warung-warung Kopi 'Zaman Now'
Salah satu warung kopi ala 'zaman now' yang berlokasi di Jalan Al-Kahfi 2 Jagakarsa Jakarta Selatan

 

Minum Kopi Tak Lagi Sekedar Minum Kopi 

 

Pengertian ajakan minum kopi di zaman kini sepertinya mungkin sudah berbeda dibanding  zaman dulu. Barangkali para pembaca juga sudah sering diajak dengan ajakan: "ngopi yuuk" dan yang sejenisnya atau mungkin para pembaca juga kerap mengajak orang lain dengan ajakan serupa, walaupun sebenarnya ajakan itu bertujuan lebih dari sekedar minum kopi saja. 

 

Di masa sekarang yang sudah memasuki 'musim panas politik' seiring dengan semakin meningginya tensi politik menjelang berbagai pelaksanaan perhelatan Pilkada tahun ini dan Pilpres pada tahun depan membuat ajakan minum kopi bukan lagi sekedar untuk minum kopi tetapi lebih kepada momentum untuk memperbincangkan berbagai tema politik, seperti yang termutakhir dari polemik yang sempat terjadi antara seorang politikus nasional dan seorang politikus dari satu provinsi yang mewarnai jagad dunia maya. Selain itu, ajakan minum kopi juga seringkali merupakan momentum untuk membicarakan masalah bisnis dan lain sebagainya.

Post kali ini tidak hendak membicarakan soal ajakan minum kopi tetapi kepada 'aktivitas minum kopi' yang dengan jeli dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, terutama di beberapa wilayah di ibukota seperti di Jagakarsa dan lain-lainnya yang ditandai dengan bermunculannya berbagai warung, cafe dan sejenisnya yang mengedepankan kopi sebagai sajian utama meskipun ada banyak jenis makanan atau minuman yang ditawarkan.

Berbagai tempat ini menyediakan tempat untuk 'ngobrol, ngendon'  yang nyaman bagi para pelanggannya layaknya cafe-cafe papan atas meskipun tempat-tempat tadi sejatinya tidak membandrol harga-harga makanan mereka setinggi harga-harga di cafe-cafe papan atas. Tempat-tempat itu juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang harus ada di 'zaman now' seperti power supply  dan wifi.

Kemunculan berbagai warung, cafe dan sejenisnya tersebut ternyata memberi pengaruh positif juga kepada berbagai warung-warung kopi kecil yang tadinya hanya merupakan tempat untuk minum kopi dan menyantap makanan saja dimana para pengunjung atau pelanggan tidak bisa lebih leluasa untuk berbicara berlama-lama karena khawatir membuat calon pengunjung lainnya jadi sungkan untuk masuk, atau merasa sungkan dengan pemilik/pengelola warung.

Kini warung-warung kecil juga sudah banyak yang menjelma menjadi warung-warung yang sesuai dengan tuntutan zaman now yang ditandai dengan settingan  warung-warung mereka, termasuk melengkapi diri dengan fasilitas zaman now.  Ya pelaku usaha memang harus bisa menyeleraskan usaha mereka sesuai dengan perkembangan zaman ...





Image: Pribadi



Lestarikan Bahasa Daerah, Gunakan Bahasa Indonesia, Kuasai Bahasa Asing

Sebagaimaa yang telah sama-sama kita ketahui bahwa Jakarta merupakan kota yang dihuni oleh berbagai macam warga yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air
Kutipan dari Ivan Razela Lanin

 

Warga Jakarta dan Bahasa 


Post kali ini terinspirasi dari anjuran yang disampaikan oleh Ivan Razela Lanin yang merupakan salah seorang pakar teknologi informasi yang mengatakan bahwa "Utamakan Bahasa Indonesia, Pelihara Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing."

 

Anggap saja post kali ini semacam intermezzo, tetapi sebenarnya kalau dikaitkan dengan tema blog ini yang membahas segala sesuatu tentang Jakarta dan sekitarnya maka masih memiliki relevansinya ... hehe.

Sebagaimana yang telah sama-sama kita ketahui bahwa Jakarta merupakan kota yang dihuni oleh berbagai macam warga yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air dan warga asing dari berbagai negara.

Dalam kesehariannya, penulis menggunakan tiga bahasa yakni Bahasa Daerah yaitu Bahasa Minang ketika berbicara dengan keluarga, saudara maupun teman-teman penulis yang berasal dari wilayah yang sama, juga ketika mencoba menawar dagangan kalau penjualnya berasal dari Sumatera Barat juga ... hehe ..., kemudian menggunakan Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu dan bahasa resmi pada kesempatan-kesempatan resmi serta menggunakan Bahasa Asing yaitu Bahasa Inggris ketika melaksanakan kewajiban sebagai pengajar Bahasa Inggris. 

Tetapi untuk Bahasa Daerah, adakalanya penulis juga menggunakan Bahasa Betawi yang akrab digunakan dalam kehidupan sesehari di Jakarta ini, juga sedikit-sedikit ber-Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa, selain tentu saja menggunakan bahasa dan istilah ala kids zaman now  :)

Kembali ke topik bahasan, penulis sangat suka dan mendukung anjuran yang disampaikan oleh Ivan Razela Lanin ini dengan sejumlah alasan yang terlalu panjang untuk dijabarkan. Intinya barangkali adalah kita harus terus menjaga Ke-Indonesia-an kita yang majemuk ini, dan tetap selaras dengan dinamika zaman karena berbagai perkembangan informasi teknologi masih banyak yang menggunakan Bahasa Asing. 

Untuk penggunaan Bahasa Asing, agaknya bukan hanya Bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional itu saja yang hendaknya perlu dikuasai tetapi juga bahasa-bahasa asing lainnya seperti Bahasa Arab (terutama untuk ummat Muslim agar lebih memudahkan pemahaman terhadap berbagai literatur Islam dan sebagainya), Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, Bahasa Jerman, Bahasa Prancis dan lain-lainnya.