Selasa, 17 Juli 2018

Begini ceritanya , Beli Atribut di Pasar Senen, Beraksi Jelang Maghrib, Polisi Gadungan Tertangkap di JLNT Casablanca

Begini ceritanya , Beli Atribut di Pasar Senen, Beraksi Jelang Maghrib, Polisi Gadungan Tertangkap di JLNT Casablanca

Begini ceritanya , Beli Atribut di Pasar Senen, Beraksi Jelang Maghrib, Polisi Gadungan Tertangkap di JLNT Casablanca
Selasa, 17 Juli 2018

JAKARTA - Polisi gadungan diringkus petugas atas dugaan melakukan pungutan liar ( pungli) di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, Minggu (15/7/2018).

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf, membenarkan adanya peristiwa tersebut.



"Betul ( polisi gadungan) siang tadi sudah diamankan oleh anggota yang sedang bertugas," jawab Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

TribunJakarta.com mengutip Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai peristiwa tersebut.

1. Pelaku Diduga Lakukan Pungli

Ilustrasi Polisi Gadungan (KOMPAS/DIDIE SW)
Ilustrasi Polisi Gadungan (KOMPAS/DIDIE SW)
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan polisi gadungan tersebut mengaku sebagai petugas dengan membawa Kartu Tanda Anggota (KTA) palsu dan memakai seragam layaknya polisi.

Pelaku diduga melalukan pungli terhadap sejumlah pengguna jalan di JLNT Casablanca.

Yusuf mengatakan, pelaku melakukan aksinya dengan menggunakan mobil Daihatsu Ayla.

• Tak Takut Api Saat Bertugas, Petugas Damkar yang Gugur di Jakarta Utara Dijuluki Limbad

"Petugas tadi mendapati dia punya KTA palsu," katanya.

Saat ini pelaku sudah digelandang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) bersama satu mobil Ayla yang digunakan dan barang bukti uang tunai sebesar Rp 420.000.

"Mobil dan barang bukti uang Rp 420.000 sudah diduga hasil pungli diamankan. Untuk lengkapnya besok mungkin bisa hubungi SPKT,"ucapnya.

2. Pelaku Akhirnya Ditahan



Polisi gadungan bernama Joseph akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Ia ditangkap di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca.

"Sudah tersangka (Joseph). Sudah ditahan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono ketika dihubungi, Senin (16/7/2018).

Ia mengatakan, berdasarkan hasil interogasi, tersangka mengaku nekat berpura-pura menjadi polisi demi mendapatkan uang pungli (pungutan liar) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Polisi masih mendalami apakah tersangka hanya melakukan perbuatan tersebut di JLNT Casablanca atau tidak.

"Masih didalami apakah tersangka hanya melancarkan aksinya di JLNT Casablanca saja atau di lokasi lain juga," kata dia.

Joseph ditangkap di JLNT Casablanca pada Minggu (15/7/2018).

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menyampaikan, polisi gadungan tersebut mengaku sebagai petugas dengan membawa kartu tanda anggota (KTA) palsu dan memakai seragam layaknya polisi.

Yusuf mengatakan, pelaku melalukan aksinya dengan menggunakan mobil Daihatsu Ayla. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa uang tunai yang diduga hasil pungli sebesar Rp 420.000.

3. Beli Atribut di Pasar Senen

Atribut polisi gadungan bernama Joseph yang diamankan di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca dibeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Demikian dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

"Pet (topi) lantas dibeli, rompi hijau, dan tanda pangkat brigadir polisi dibeli di Pasar Senen dalam waktu yang berbeda-beda," ujar Argo ketika dihubungi, Senin (16/7/2018).

Selain atribut-atribut tersebut, Joseph membeli sepatu tunggang atau PDL petugas lalu lintas di Bandung, Jawa Barat.

"Dia juga meminjam HT (handy talky) dari teman ibunya yang bekerja di PT Freeport," ujar Argo.

Kasus polisi gadungan ini ditangani jajaran Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Joseph pun ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, dari tangan tersangka polisi pengamankan barang bukti berupa uang tunai yang diduga hasil pungli sebesar Rp 420.000.

Yusuf juga menyampaikan, berdasarkan hasil interogasi, tersangka mengaku nekat berpura-pura menjadi polisi demi mendapatkan uang pungli (pungutan liar) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Masih didalami apakah tersangka hanya melancarkan aksinya di JLNT Casablanca saja atau di lokasi lain juga," kata dia.

4. Beraksi Jelang Maghrib

Ilustrasi baju polisi.
Ilustrasi baju polisi. (KOMPAS/RATIH PRAHESTI SUDARSONO)
Polisi gadungan Joseph sering melakukan aksi pungutan liar (pungli) pada sore hari jelang maghrib.

Ia diamankan di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan.

"Aksi tersebut dilakukan oleh tersangka berulang sebanyak 3 kali di jam yang sama yaitu sekitar pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono ketika dihubungi, Senin (16/7/2018).

Argo menyampaikan, aksi pertama dilakukan pada Kamis (12/7/2018) dengan uang hasil pungli sebesar Rp 170.000. Kemudian aksi kedua dilakukan pada Jumat (13/7/2018) dengan uang hasil pungli sebesar Rp 150.000.

"Aksi ketiga pada Minggu (15/7/2018) dengan hasil pungli sebesar Rp 200.000. Namun, pada saat itu polisi memergoki aksi tersangka kemudian diamankan," ujar dia.

5. Waspada Polisi Gadungan

Joseph Anugerah ditangkap pada Minggu (15/7/2018) karena terbukti melakukan penipuan dengan berpura-pura menjadi polisi di Jalan Layang Nontol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan.

Ia menggunakan atribut mirip polisi dan memberhentikan kendaraan yang melanggar dan melakukan pungutan liar atau pungli.

Joseph mengaku membeli atribut polisi itu di Pasar Senen, Jakarta Pusat, dan Bandung, Jawa Barat, untuk mengecoh korbannya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf memberikan tips membedakan polisi asli dan polisi gadungan yang melakukan razia.

A. Biasanya Tidak Sendiri

Yusuf mengatakan, razia yang digelar satuan lalu lintas biasanya dilakukan secara berkelompok.

Ia meminta warga segera melapor jika anggota polisi melakukan tilang sendirian untuk memastikan kebenaran razia tersebut.

"Kalaupun polisi itu sendirian, pasti ada identitas nama di seragamnya, ada bet dan sebagainya," ujar Yusuf, Senin (16/7/2018).

B. Identitas Jelas

Identitas polisi asli, menurut Yusuf, selalu tertempel di seragam yang dikenakan saat bertugas.

Identitas itu dapat berupa bet nama atau kartu tanda anggota (KTA) polisi.

"Jadi, perhatikan bet di seragamnya. Kalau masih ragu silakan menelepon ke kantor polisi," kata dia.

Dalam video penangkapan Joseph yang diunggah akun Twitter @tmcpoldametro pada Minggu, rompi hijau Joseph tidak dilengkapi dengan bet nama.

Kepada polisi, Joseph menunjukkan KTA yang ternyata palsu.

C. Punya Surat Tilang

Yusuf mengatakan, saat melakukan razia atau penindakan, jajarannya selalu membawa bukti pelanggaran atau tilang. Tilang merupakan surat yang dijadikan pengantar bagi pelanggar untuk menghadiri sidang pelanggaran.

"Kalau polisi yang enggak benar, pasti enggak punya tilang," kata Yusuf.

Ia mengatakan, tidak semua polisi yang hendak melakukan penindakan membawa surat tugas penindakan.

Namun, polisi asli pasti membawa tilang.

D. Plang Tanda Razia

Yusuf mengatakan, saat razia digelar, jajarannya memasang sebuah plang untuk menunjukkan bahwa pada saat itu tengah dilakukan razia.

"Dan pasti saat razia ada yang memimpin," ujarnya. Dalam kasus ini, Joseph menghentikan kendaraan yang melakukan pelanggaran dan meminta sejumlah uang.

"Jadi kalau yang (dilakukan yang) bersangkutan itu namanya bukan melakukan tilang ya," kata Yusuf. Ia mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan segera melapor saat bertemu oknum polisi dengan ciri-ciri yang mencurigakan. (Kompas.com)


Begini ceritanya , Beli Atribut di Pasar Senen, Beraksi Jelang Maghrib, Polisi Gadungan Tertangkap di JLNT Casablanca
4/ 5
Oleh

Comments