Asal-usul Nama Kampung Melayu
Dalam sejarahnya, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berdasarkan usulan Mayor Isaac St Martin dan van Hoorn membuat aturan yang mengharuskan pribumi (inlander) untuk tinggal di wilayah dengan suku yang sama yang diberlakukan pada 21 Oktober 1688, sehingga hingga kini warga Jakarta mengenal nama-nama sejumlah wilayah ibukota yang menggunakan nama-nama suku seperti Kampung Melayu, Kampung Ambon, Kampung Jawa dan Kampung Bali. Anything happens for a reason, doesn’t it?
Well, kita mulai dari Kampung Melayu yang terletak di kawasan Jatinegara Jakarta Timur yang oleh sebagian warga Jakarta 'zaman now' menyebutnya dengan Meester merujuk pada nama seorang tuan besar bernama Meester Cornelis yang di 'zaman old' yang pernah tinggal di sana.
Pemberian nama Kampung Melayu adalah karena daerah yang kini menjadi suatu kelurahan seluas 47,83 Ha yang akrab
dengan banjir ini dihuni oleh warga Melayu yang dipimpin oleh Wan Abdul Bagus sejak paruh kedua abad 17.
Wan Abdul Bagus sendiri adalah seorang yang berasal
dari Patani, Thailand yang dikenal cerdas dan
terampil tetapi sayangnya membaktikan dirinya untuk pemerintahan kolonial Belanda.
Kini Kampung Melayu menjadi salah
satu titik penting di ibukota karena keberadaan terminalnya, yang menjadi tempat
transit sebagian warga Jakarta
untuk bepergian ke berbagai wilayah ibukota seperti ke Senen, Cililitan,
Halim dan sebagainya.
Sumber:
image: Geotimes
Comments
Posting Komentar